Pada
tahun 1965, tim football dari Universitas Florida, The Gators,
berpartisipasi dalam sebuah program riset untuk menguji efektifitas
ramuan sebuah minuman penambah stamina (sport drink) yang
merupakan campuran karbohidrat dan elektrolit. Minuman tersebut
digunakan untuk membantu mencegah dehidrasi yang disebabkan oleh
kerja keras yang ekstrim di Florida yang beriklim panas. The Gators
sukses pada musim tanding tersebut karena mereka mengkonsumsi minuman
penambah stamina. Pada tahun 1967, bentuk yang sudah dimodifikasi
dari minuman tersebut dipasarkan dengan merk Gatorade.
Selama
olahraga (mulai dari ringan sampai berat), glikogen (cadangan glukosa
dalam tubuh), dapat mengalami pengurangan dalam waktu 60 sampai 90
menit. Kadar gula darah mengalami penurunan bersamaan dengan
digunakannya glikogen, dan asam laktat terbentuk dalam otot sebagai
hasil samping metabolisme glukosa (tanpa kehadiran oksigen).
Penumpukan asam laktat menyebabkan pegal dan kram otot. Otot juga
menghasilkan panas dalam jumlah banyak yang harus dikeluarkan. Air
yang memiliki kapasitas kalor yang besar, digunakan untuk menyerap
panas tersebut dari otot. Keringat membantu tubuh menjaga suhu agar
konstan, namun pengeluaran keringat ini harus dibayar dengan harga
yang mahal. Selama latihan intensitas tinggi pada tempat yang
beriklim panas dimanapun, sekitar 1 sampai 3 liter air dapat hilang
melalui keringat perjamnya. Keluarnya keringat sebanyak 2 % dari
keseluruhan massa tubuh (sekitar 1 liter per 50 kg), dapat
menyebabkan ketegangan pada jantung, meningkatkan suhu tubuh, dan
mengurangi kekuatan. Berlebihnya keringat juga menyebabkan ikut
keluarnya ion-ion kalium dan natrium (dua ion terpenting yang
terdapat di dalam dan luar sel).
Semua
jenis minuman penambah energi mengandung tiga komponen utama, yaitu
karbohidrat dalam bentuk gula sederhana seperti sukrosa, glukosa, dan
fruktosa ; elektrolit yang termasuk pula ion natrium dan ion kalium ;
dan air. Karena ketiga komponen tersebut merupakan komponen yang
hilang bersama keringat, maka seharusnya meminum minuman penambah
stamina meningkatkan penampilan dan kualitas. Namun, seberapa
efektifkah minuman penambah stamina membuktikan janjinya ?
Studi
terbaru telah memperlihatkan bahwa atlit yang makan dengan gizi
seimbang dan minum cukup air, sama kualitasnya dengan mereka yang
mengkonsumsi minuman penambah stamina. Minuman penambah stamina hanya
memiliki satu keuntungan diatas air, yaitu rasanya yang lebih enak.
Dan jika rasa lebih enak, maka hal tersebut akan meningkatkan
konsumsi minuman, sehingga sel tetap “basah” (terhidrasi).
Karena
hampir semua minuman penambah stamina memiliki komposisi dan
konsentrasi yang mirip, maka rasa merupakan satu-satunya alasan untuk
memilih minuman penambah stamina sebagai pengganti air. Jika anda
tidak tertarik dengan minuman penambah stamina manapun, minumlah air,
karena air lebih sehat, lebih aman, dan lebih murah. Kunci dari
kualitas yang prima adalah menjaga agar sel tetap “basah”
(terhidrasi).
Sumber
: Chemistry 7th edition
@IF'38
@IF'38
0 komentar:
Posting Komentar