Kimia memang unik.
Ada yang bilang kimia itu mudah, namun tak sedikit yang mengatakan
bahwa kimia itu sulit. Nah, sebenarnya apa sih yang membuat kimia
sulit ? Mungkin yang membuat sulit karena kimia itu harus menghafal
plus juga harus menghitung, sama seperti fisika. Sehingga saya pernah
bertanya kepada para siswa satu kelas, bahwa fisika dan kimia adalah
dua mata pelajaran yang paling sulit. Lebih sulit daripada
matematika. Hal ini mungkin karena matematika tidak perlu terlalu
banyak menghafal, tinggal dimasukkan ke dalam rumus, dan tring..,
soal pun langsung selesai.
Nah, berbicara
tentang menghafal, kali ini kakak akan menjelaskan cara menghafal
unsur-unsur kimia, yaitu unsur-unsur diatomik. Mungkin ini terkesan
sepele, namun sepanjang pengalaman kakak mengajar, ternyata banyak
siswa yang belum hafal unsur-unsur diatomik ini. Padahal mengetahui
unsur-unsur mana saja yang berbentuk diatomik dan mana yang tidak,
sangatlah penting terutama untuk materi stoikiometri di kelas X dan
materi termokimia di kelas XI.
Terus, bagaimana
sih cara menghafalnya ?
Langsung saja,
unsur-unsur diatomik tidaklah banyak. Sebagian besarnya ada di
golongan VII, sisanya ada di periode 2 dan 1 buah di periode 1.
Unsur-unsur diatomik adalah :
O2, N2,
H2, F2, Cl2, Br2, dan I2.
Unsur-unsur
di atas, dirangkai menjadi :
Ongkos
Naik Haji Fia Celengan BrI
Keterangan : Fia =
Via
Jika kita lihat
lebih jauh, ternyata unsur-unsur diatomik semuanya bersifat nonlogam.
Lima unsur berwujud gas, 1 berwujud cair (Bromin), dan 1 lagi
berwujud padat (Iodin). Namun, tidak semua nonlogam berwujud
diatomik. Ada yang berbentuk monoatomik (satu atom) yaitu karbon
(walaupun tidak “monoatomik tulen” juga sih, tapi membentuk
struktur jaringan molekul raksasa), ada juga yang berbentuk
poliatomik, yaitu fosfor dan belerang (berturut-turut P4
dan S8).
Nah, jika
unsur-unsur nonlogam di atas digabungkan, maka akan kita dapatkan
rangkaian jembatan keledai :
CPNS
Ongkos Hajinya Fia Celengan BrI
Mengapa
kita harus menghafalkan unsur-unsur nonlogam ?
Pengetahuan
kita tentang mana unsur logam dan nonlogam sangatlah penting terutama
untuk materi ikatan kimia. Dimana kita ketahui, sifat ikatan (ionik
atau kovalen) sangat ditentukan oleh siapa berpasangan dengan siapa.
Jika logam berpasangan dengan nonlogam, maka ikatannya ionik, jika
nonlogam berpasangan dengan nonlogam, maka ikatannya kovalen. Jika
kita salah dalam menentukan mana logam dan mana nonlogam, maka akan
sulit bagi kita untuk menentukan mana ionik dan mana yang kovalen.
Lalu
mengapa harus nonlogam ?
Karena
unsur-unsur nonlogam jenisnya sedikit, hanya yang disebutkan di atas
plus gas mulia (gol. VIII). Sisa unsur yang sedemikian banyak adalah
logam kecuali beberapa unsur yaitu B, Si, As (dan tiga unsur lain
yang tidak banyak dibahas di tingkat SMA yaitu Ge, Sb, dan Te) yang
bersifat metaloid (semi logam).
Nah,
mudah khan menghafal unsur nonlogam dan menghafal unsur-unsur
diatomik ?.
Semoga
belajar kimia menjadi lebih menyenangkan. Selamat Belajar
@IF'38
Bermanfaat. (Y)
BalasHapus