Berikut
ini konfigurasi elektron dari unsur-unsur gas mulia
Nah,
karena tidak semua unsur memiliki 8 buah elektron valensi, maka
unsur-unsur tersebut berusaha mencari kekurangan elektron atau
melepaskan kelebihan elektronnya agar mencapai konfigurasi elektron
seperti gas mulia. Lewis berprinsip bahwa, atom membentuk ikatan
dengan melepas, atau menarik, atau berbagi sejumlah elektron untuk
mencapai struktur elektron terluar dari gas mulia terdekat.
Konsepnya, atom cenderung untuk mengambil jalan
tersingkat untuk menempuh konfigurasi gas mulia.
Helium
|
:
2
|
Neon
|
:
2 . 8
|
Argon
|
:
2 . 8 . 8
|
Kripton
|
:
2 . 8 . 18 . 8
|
Xenon
|
:
2 . 8 . 18 . 18 . 8
|
Radon
|
:
2 . 8 . 18 . 32 . 18 . 8
|
Artinya
: Atom
Hidrogen dan Litium cenderung menginginkan elektron terluarnya
berjumlah 2 buah (mirip dengan atom helium). Sementara atom
unsur-unsur lain ingin agar konfigurasi elektron terluarnya berjumlah
8 buah (mirip dengan gas mulia yang lain).
Ikatan
kimia yang dibentuk dapat berupa ikatan ionik, dan dapat berupa
ikatan kovalen. Selain kedua ikatan ini, ada juga ikatan logam yang
tidak membentuk senyawa, namun ikatan ini mempertahankan atom-atom
logam agar tidak bercerai-berai.
1. Ikatan Ionik
Bagaimana proses terbentuknya ikatan ionik ? ikatan ionik terjadi
karena serah terima elektron antara satu unsur dengan unsur yang
lain. Ikatan ionik terjadi antara dua jenis atom yang memiliki
perbedaan keelektronegatifan yang sangat besar, atom yang satu
melepaskan elektron, sedangkan yang lainnya menarik elektron.
Sehingga, ikatan ionik hampir semuanya merupakan persenyawaan logam
dengan nonlogam.
Secara
umum, unsur-unsur yang jumlah elektron valensinya 1, 2, atau 3 buah,
cenderung melepaskan
elektron,
sementara unsur-unsur yang jumlah elektron valensinya 4, 5, 6, atau 7
buah, cenderung menarik
elektron.
Catatan
:
Meskipun
Hidrogen (1H)
memiliki 1 buah elektron valensi, dan boron (5B)
memiliki 3 buah elektron valensi, mereka cenderung
menarik elektron
Senyawa
yang terbentuk dari ikatan ionik disebut senyawa ionik atau garam.
Dalam senyawa ionik pasti selalu ada kation (ion positif) dan
anion (ion negatif).
- Konfigurasi elektron Natrium = 2 . 8 . 1 ; jumlah elektron valensi = 1 buah. Konfigurasi elektron Klorin = 2 . 8 . 7 ; jumlah elektron valensi = 7 buah. Agar stabil, Natrium melepaskan 1 elektron supaya memiliki konfigurasi elektron dari gas mulia terdekat yaitu neon (2 . 8), sedangkan klorin menarik 1 elektron supaya memiliki konfigurasi elektron dari gas mulia terdekat yaitu argon (2 . 8 . 8).
- Karena melepaskan 1 buah elektron, maka natrium berubah menjadi ion positif (Na+), sementara klorin, karena menerima 1 buah elektron, maka dia berubah menjadi ion negatif (Cl-).
- Karena adanya dua ion yang berbeda muatan (positif dan negatif), maka terjadilah gaya tarik menarik yang menyebabkan keduanya bersatu dan saling terikat. Gaya tarik ini dinamakan gaya elektrostatik. Gaya tersebut sangatlah kuat, sehingga ikatannya sulit diputuskan kecuali dengan memberikan suhu yang sangat tinggi.
Ada
setidaknya tiga aturan penting dalam penulisan rumus kimia dalam
senyawa ionik, yaitu:
- Ion positif ditulis terlebih dahulu dalam penulisan rumus kimia (Ini bukanlah keharusan, namun hanya aturan untuk memudahkan)
- Subscript pada rumus kimia harus menghasilkan rumus kimia yang secara listrik netral. (Ini keharusan)
- Subscript harus dalam keadaan perbandingan terkecil.
Contoh
Soal :
Tentukan
senyawa yang akan terbentuk dari reaksi antara unsur-unsur di bawah
ini :
- 19K dengan 16S
- Ca (gol. IIA) dengan N (gol. VA)
Jawab :
Langkahnya
adalah menentukan elektron valensi untuk mengetahui jumlah elektron
yang dibutuhkan atau dilepaskan. Kemudian “mengawinkan” ion
positif dengan ion negatif supaya menghasilkan senyawa yang netral
(tidak bermuatan). (Ket : arah tanda panah keluar
menunjukkan elektron dilepaskan, arah
tanda panah ke dalam menunjukkan elektron
diterima atau ditarik).
1. Kita buat konfigurasi elektron masing-masing unsur untuk menentukan jumlah elektron valensinya sehingga dapat diketahui jumlah elektron yang dilepaskan dan yang dibutuhkan
Supaya
terbentuk senyawa netral, maka untuk sebuah atom S, harus ada
2 buah atom K. Jadi, rumus kimia senyawanya adalah :
2
K 1+ + S2- = K2S
2. Seperti biasa, kita tentukan elektron valensinya, kemudian kita hitung berapa elektron yang dilepaskan atau dibutuhkan
Supaya
terbentuk senyawa netral, maka kita lakukan perkalian silang,
sehingga :
Nah, itulah beberapa cara untuk membuat ikatan ionik. Cara manapun yang dipakai, hasilnya akan sama. Masing-masing cara di atas memiliki keunggulan dan kekurangan. Satu-satunya cara yang paling efektif dan paling jitu adalah dengan banyak berlatih dan belajar. Semakin sering kita berlatih, semakin mahir kita dalam membuat ikatan kimia.
Semoga yang sedikit ini bisa membantu sobat chem sekalian untuk lebih mudah memahami ikatan kimia Jika mau lebih lengkap dan lebih jelas, silahkan download bukunya di sini.
Pada edisi selanjutnya, insya allah kita akan membahas tentang cara membuat ikatan kovalen dan cara membedakan ikatan kovalen dengan ikatan ionik.
Semoga bermanfaat
@IF'38
cara download materinya gimana ya ?
BalasHapusWagelaseh
BalasHapusWagelaseh
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusMakasih min
BalasHapusterimaksih untuk infonya.
BalasHapushttp://bit.ly/2SCFBBa
ntaps
BalasHapus