Sinyal
dari ponsel (telepon genggam atau telepon seluler) merupakan sebentuk gelombang mikro yang memiliki panjang
gelombang sekitar 1 mm. Riset tentang gelombang mikro dimulai pada
era perang dunia II ketika kebutuhan akan alat yang dapat mendeteksi
pesawat tempur musuh pada jarak yang jauh di malam hari, merupakan
suatu hal yang sangat penting untuk pertahanan tentara sekutu.
Kemampuan
gelombang mikro untuk memasak makanan pertama kali disadari melalui
jalan yang mengerikan pada tahun 1945. Pada waktu itu, para tentara
yang sedang mengoperasikan peralatan radar, bereksperimen dengan
peralatan berdaya tinggi untuk memungkinkan komunikasi pada jarak
yang lebih jauh. Mereka memperhatikan bagaimana eksperimen tersebut
terjadi bersamaan dengan jatuhnya burung mati ke tanah. Observasi
mendetail pada bangkai burung tersebut, menunjukkan bahwa burung
tersebut terpanggang, atau setidaknya setengah matang. Energi
gelombang mikro memasak daging meskipun secara tidak disengaja.
Kemungkinan
gelombang mikro memiliki potensi bahaya bagi kesehatan telah diteliti
secara luas, dan banyak perhatian diberikan untuk mengoptimalkan
peralatan yang mengandung gelombang mikro yang tidak berbahaya bagi
manusia, salah satunya adalah oven microwave. Jadi, sekarang
kita tahu bahwa oven microwave tidak berbahaya bagi manusia.
Telepon
teknologi terbaru yang kita kenal dengan telepon seluler (HP),
mentransmisikan pesan lisan dan tulisannya melalui gelombang mikro,
sehingga menimbulkan rumor yang luas bahwa telepon seluler dapat
menyebabkan telinga penggunanya “terpanggang” seperti kue yang
masuk ke dalam oven microwave. Terlalu sedikit riset yang
telah dilakukan untuk mengklarifikasi hal tersebut, sehingga
situasinya masih belum ada penyelesaian.
Memang,
konsumsi energi dari telepon seluler sangatlah kecil dibandingkan
dengan pada oven microwave (1
Watt untuk telepon seluler berbanding 200 – 1000 Watt untuk oven
microwave). Namun banyak tanda-tanda yang membuat gelisah, yaitu
bahwa pemakaian telepon seluler bersifat addiktif (menimbulkan
kecanduan). Beberapa peneliti menduga bahwa penyebab terjadinya
kecanduan adalah karena perubahan kecil pada bagian otak sebelah
dalam akibat terpanggangnya kelenjar kecil yang tertanam disana.
Sebagian lagi memilih penjelasan yang lebih bersifat psikologis dan
sosiologis.
Sementara
sebagian peneliti menyatakan bahwa telepon seluler cukup aman,
sebagian yang lain menyatakan bahwa hal tersebut cukup berbahaya.
Sebagai kesimpulan, tidak seperti halnya dengan oven microwave
yang telah disepakati
keamanannya (jika digunakan dengan tepat), banyak laporan medis
sekarang menyarankan agar kita mencoba untuk tidak berkomunikasi
melalui telepon seluler terlalu sering.
Sumber
: Physical Chemistry, Understanding Our Chemical World
@IF'38
@IF'38
0 komentar:
Posting Komentar