Sebagaimana sudah diuraikan, senyawa karbon organik merupakan senyawa karbon yang bersifat flammable (mudah terbakar). Sifat ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis persentase komponen unsur penyusun dalam senyawa organik.
Ketika
suatu senyawa organik dibakar dengan oksigen berlebih, maka produk
reaksi utamanya adalah karbondioksida dan uap air. Untuk
menganalisis keberadaan karbondioksida, dapat digunakan air kapur
(larutan Ca(OH)2). Gas karbondioksida akan
mengeruhkan air kapur karena terjadi reaksi antara Ca(OH)2
dengan CO2 menghasilkan endapan CaCO3 yang
berwarna keruh.
Ca(OH)2
+ CO2 →
CaCO3 + H2O
Sementara
itu, untuk menganalisis keberadaan uap air, dapat digunakan senyawa
garam anhidrat seperti magnesium perklorat anhidrat, tembaga sulfat
anhidrat, atau kobal klorida anhidrat. Yang paling mudah adalah
dengan menggunakan senyawa kobal klorida anhidrat karena senyawa ini
dapat mendeteksi keberadaan uap air bahkan dalam jumlah kecil
sekalipun.
Biasanya,
supaya lebih praktis, senyawa ini ditempelkan pada semacam kertas
sehingga dikenal dengan nama kertas kobal. Kertas kobal
klorida berwarna biru tua, ketika mengenai uap air, maka
kertas ini berubah menjadi merah muda karena terbentuk
senyawa kobal klorida heksahidrat.
CoCl2
+ 6H2O →
CoCl2.6H2O
KEKHASAN ATOM KARBON
Dalam
pembahasan selanjutnya, jika dikatakan senyawa karbon, maksudnya
adalah senyawa karbon organik. Dan sebagaiman sudah diuraikan, 80%
senyawa yang telah diketahui merupakan senyawa organik, dan senyawa
organik tersusun terutama oleh atom karbon. Lalu, apa saja yang
menjadi keistimewaan atom karbon sehingga unsur ini dapat membentuk
variasi senyawa yang sangat banyak dengan unsur-unsur lain, dan kita
harus mempelajarinya secara khusus?.
Diantara keistimewaan yang dimiliki oleh atom karbon adalah :
1. Memiliki 4 buah elektron valensi (4 tangan)
2. Jari-jari atomnya paling kecil dibandingkan dengan unsur-unsur yang segolongan (Si, Ge, Sn, Pb), sehinga ikatan kovalen yang terbentuk sangatlah kuat
3. Memiliki kemampuan untuk berikatan dengan sesamanya. Nama ilmiahnya adalah Katenasi
4. Dapat membentuk rantai
KEDUDUKAN ATOM KARBON DALAM SENYAWA ORGANIK
Karena
dapat membentuk rantai yang panjang (dan sering bercabang), tentunya
ada atom karbon yang terletak di pinggir, dan ada pula yang terletak
di tengah. Maka, berdasarkan letaknya dalam rantai, atom karbon dapat
dibedakan menjadi atom karbon primer, sekunder, tersier, dan
kwartener.
Atom
C primer adalah atom C yang hanya mengikat sebuah atom
C tetangga. Atom C sekunder mengikat 2 buah atom C
tetangga. Atom C tersier mengikat 3 buah atom C
tetangga. Sedangkan atom C kwartener mengikat 4 buah atom
C tetangga.
Dari
gambar di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa untuk senyawa
hidrokarbon (senyawa yang terdiri atas atom hidrogen dan atom
karbon), atom C primer terdapat pada gugus CH3,
atom C sekunder terdapat pada gugus CH2,
atom C tersier terdapat pada gugus CH, dan atom C
kwartener tidak mengikat satu pun atom hidrogen.
@IF'38
0 komentar:
Posting Komentar