Diantara materi-materi yang penting untuk dihafal salah satunya adalah hidrokarbon. Dan fondasi dasar dari hidrokarbon adalah aturan tatanama senyawa hidrokarbon.
Saya sering temui banyak siswa yang masih bingung membedakan alkana, alkena, dan alkuna. Mereka juga sering lupa dengan aturan penamaan pada senyawa hidrokarbon.
Untuk itu, saya ingin berbagi bagaimana cara menghafal penamaan pada senyawa hidrokarbon, semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi semuanya.
Saya menamainya aturan "aji telu" (A I E U). Maksudnya ?
Langsung saja to the point
A untuk : ATU +2 (alkana ikatan Tunggal, rumus umumnya CnH2n+2)
I untuk : ICA +1 (alkil sebagai gugus Cabang, rumus umumnya CnH2n+1)
E untuk : EDU +0 (alkena ikatan rangkap Dua, rumus umumnya CnH2n+0)
U untuk : UTI -2 (alkuna ikatan rangkap Tiga, rumus umumnya CnH2n-2)
Jadi, jika diberikan rumus kimia namun tidak diberikan namanya, atau kita disuruh menentukan nama dan termasuk golongan apa, kita tinggal masukkan saja ke rumusnya (di sini gunakan ilmu matematiknya yah), nanti kita akan tahu senyawa tersebut termasuk alkana, alkena, ataukah alkuna.
Tidak sulit kan...
Lalu, bagaimana cara menghafal penamaan pada senyawa hidrokarbon ?. Perlu diketahui, di bagian ini juga banyak siswa yang keliru atau tertukar.
Konsepnya adalah bahwa penamaan senyawa hidrokarbon dihubungkan dengan jumlah atom karbon penyusunnya. Alkana yang tersusun oleh 1 atom C namanya metana, jika atom C-nya ada 2, namanya etana, dan seterusnya.
Maka seperti biasa, kita gunakan senjata terbaik yang banyak digunakan dalam belajar ilmu kimia yaitu Jembatan keledai.
Nah,
sebagaimana materi lain dalam ilmu kimia yang sangat akrab dengan
jembatan keledai, untuk materi ini pun kita memiliki jembatan
keledai. Bunyinya :
MetEt ProBuPet Heksa HONDa
1 =
Meta
2 =
Eta
3 =
Prop
4 =
Buta
5 =
Pet = Penta
6 =
Heksa
7 = H
= hepta
8 = O
= okta
9 = N
= nona
10 =
Da = deka
Setelah
kita hafal nama-nama untuk nomor 1 sampai nomor 10, maka kita tinggal
tambahkan akhiran yang cocok. Senyawa alkana akhirannya -ana, gugus
alkil akhirannya -il, senyawa alkena akhirannya -ena, senyawa alkuna
akhirannya -una.
Sebagai contoh, jika ada senyawa yang rumus kimianya C7H12,
maka dari rumus di atas, senyawa ini lebih cocok dimasukkan ke dalam golongan alkuna
(CnH2n-2).
Dan karena jumlah atom C-nya 7 buah, maka namanya adalah heptuna.
Bagaimana, mudah
bukan ?
Bagi
yang belum paham silahkan isi kolom komentar, dan tanyakan di bagian
mana yang belum faham.
Semoga
bermanfaat
@IF'38
terimakasih bang , sangat membantu besok saya ulangan :)
BalasHapusterimakasih
BalasHapusSangat Bermanfaat,Terimakasih Admin
BalasHapusWarbyasah
BalasHapusTerima kasih sangat bermanfaat
BalasHapusSangat membantu. Terima kasih ♡
BalasHapusMakasih kak, sangat berfaedah bagi saya;)
BalasHapus