Nah, untuk mengatasi hal tersebut, mau tidak mau kita harus menghafalkan unsur-unsur kimia beserta termasuk ke dalam kelompok apa (logam, nonlogam, atau metaloid).
Mengapa kita harus menghafalkan unsur logam, nonlogam, dan metaloid?
Karena sifat ikatan (ionik atau kovalen), sangat ditentukan oleh jenis unsur penyusunnya. Pasangan unsur logam dengan nonlogam akan membentuk ikatan ionik, sedangkan pasangan unsur nonlogam dengan nonlogam akan membentuk ikatan kovalen.
Lalu bagaimana dengan unsur semilogam atau metaloid?
Unsur semilogam atau metaloid terletak di tengah-tengah antara unsur logam dengan nonlogam. Sifat fisikanya mirip dengan logam, seperti wujudnya padat, mengkilap, titik lelehnya cukup tinggi, dll. Akan tetapi, sifat kimianya (reaktifitasnya) mirip dengan nonlogam. Nah, karena pembentukan ikatan termasuk sifat kimia, maka dalam hal ikatannya, metaloid dikelompokkan bersama nonlogam. Sehingga ikatan yang terbentuk antara unsur metaloid dengan nonlogam, sama jenisnya dengan ikatan antara nonlogam dengan nonlogam (kovalen).
Jadi, sekarang kita memiliki tiga variasi kombinasi, yaitu :
Logam – nonlogam = ionik
Karena jumlah unsur logam sangat banyak, sedangkan unsur nonlogam dan metaloid jumlahnya sedikit, maka kita hafalkan unsur nonlogam dan metaloid saja.
Cara menghafal unsur-unsur nonlogam sudah dibahas di sini, yaitu menggunakan jembatan keledai :
Selain itu, yang termasuk nonlogam juga adalah gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn).
Adapun metaloid, jumlahnya lebih sedikit lagi, hanya 7 buah, yaitu Boron (B), Silikon (Si), Arsen (As), Germanium (Ge), Antimon atau stibium (Sb), Tellurium (Te), dan Polonium (Po). Tiga unsur pertama penting untuk dihafal, sedangkan sisanya jarang keluar dalam soal-soal ujian. Tiga unsur pertama (B, Si, dan As) dapat dirangkai menjadi :
Nah, di luar unsur-unsur di atas, maka semuanya adalah unsur logam.
Jawab :